PDI Perjuangan Jakarta Timur mengeluarkan surat edaran yang memerintahkan kader-kader PDIP untuk mengawasi dan merekam khotbah-khotbah Jumat di berbagai Masjid.
Perintah dikeluarkan karena mereka menganggap khotib sering menggembosi Jokowi.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sangat menyayangkan langkah tersebut. Menurut Aa Gym, demikian ia disapa, seharusnya di era keterbukan sekarang ini hal itu tidak perlu terjadi.
"Saya sangat prihatin. Kalau mengenai tempat ibadah, tempat ibadah itu harus kita hormati," ujar Aa Gym usai meresmikan Santri Siap Guna (SSG) Angkatan ke-27 di Ponpes Daarut Tauhid, Geger Kalong, Bandung (Minggu, 1/6).
Aa Gym meminta semua pihak rendah hati dengan situasi politik saat ini.
"Kalau misalnya DT (Daarut Tauhid) mau diintelin ya silahkan saja. Mudah-mudahan yang ngintelinnya soleh karena ngintelin DT," sindir dai kondang itu.
Sebelumnya, keberadaan surat edaran dari DPD DKI Jakarta Timur yang memerintahkan kader-kader PDIP untuk mengawasi khotbah-khotbah Jumat di berbagai Masjid dibenarkan politisi PDIP yang juga tim sukses relawan Jokowi-JK, Eva K. Sundari. Dalam surat edaran tersebut, kata Eva, kader diperintahkan untuk mencatat dan merekam khutbah Jumat.
Eva menyatakan sebenarnya perintah mengawasi khutbah Jumat hanya berlaku untuk internal PDIP. Namun perintah itu kemudian ada yang membocorkan ke publik. Eva menyatakan perintah itu belum menjadi kebijakan DPP PDIP. [dem]
http://m.rmol.co/news.php?id=157695
0 komentar:
Posting Komentar