Islamedia - Oleh-oleh istimewa dari isra' mi'raj Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wasallam adalah perintah shalat, sebuah ibadah khusus yang mengandung gerakan sujud. Sejalan dengan hasil penelitian, sujud ternyata memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Salah satu orang yang membuktikannya adalah Prof Dr Ahmad Zahro.
Dengan memperlama sujud dalam shalat, Direktur Masjid Al Akbar Surabaya itu sembuh dari dua penyakit yang para dokter sudah angkat tangan.
"Saat itu saya memimpin haji, saya terkena penyakit hernia. Sudah begitu, tambah satu penyakit lagi yang saya tidak tahu namanya. Yakni lutut terasa sakit seperti kram ketika hendak bersila maupun bangkit dari duduk," kata Zahro pada peringatan Isra' Mi'raj di Masjid Al Inabah Pemda Gresik, Selasa (11/6).
Guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya itu sudah berobat ke beberapa dokter, namun tak kunjung sembuh. Menurut para dokter, hernianya hanya bisa disembuhkan dengan operasi.
"Padahal saya takut operasi," lanjut pria kelahiran 7 Juni 1955 itu.
Sedangkan untuk penyakit lututnya, dokter dari Mesir menjelaskan bahwa itu karena faktor usia.
Prof Zahro meyakini bahwa segala penyakit pasti ada obatnya. Dan kebetulan, pada waktu itu ia juga membaca hasil penelitian Dr Muhammad Dhiyaa'uddin Hamid tentang sujud. Menurut hasil penelitian itu, sujud bisa menghilangkan zat-zat atau pun hal-hal yang menyebabkan sakit. Listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh tubuh menyebabkan gangguan dan merusak fungsi organ tubuh sehingga akhirnya mengalami penyakit kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah capek atau lelah, migrain, dan penyakit serupa lainnya.
Dengan bersujud kepada Allah dengan menempelkan dahi ke bumi (lantai), maka ion-ion positif yang ada di dalam tubuh mengalir ke bumi sebagai tempat ion-ion negatif. Seterusnya sempurnalah aktivitas penetralisiran dampak listrik dan magnet.
Sejak saat itu, Prof Zahro pun memperlama sujud dalam shalat-shalat sunnah. "Terus terang kalau dalam shalat wajib saya tidak memperlama sujud, khawatir makmumnya lari," kata Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) itu disambut tawa jamaah pengajian.
Selain memperbanyak dan memperlama sujud, Prof Zahro juga berdoa seperti yang diajarkan Rasulullah. "Allaahumma Rabbannnas, mudzhibal baas, isyfi, Antasy syaafii, laa syafiyya illaa Anta. Syifaa'an laa yughoodiru saqoman" (Wahai Allah Tuhan manusia, hilangkanlah rasa sakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan yang sejati kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit).
Dan subhanallah, dua penyakit yang dideritanya pun kemudian sembuh sama sekali. [IK/lgs]
sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=587592491272833&set=a.192406337458119.50757.158262277539192&type=1&relevant_count=1&ref=nf
Dengan memperlama sujud dalam shalat, Direktur Masjid Al Akbar Surabaya itu sembuh dari dua penyakit yang para dokter sudah angkat tangan.
"Saat itu saya memimpin haji, saya terkena penyakit hernia. Sudah begitu, tambah satu penyakit lagi yang saya tidak tahu namanya. Yakni lutut terasa sakit seperti kram ketika hendak bersila maupun bangkit dari duduk," kata Zahro pada peringatan Isra' Mi'raj di Masjid Al Inabah Pemda Gresik, Selasa (11/6).
Guru besar IAIN Sunan Ampel Surabaya itu sudah berobat ke beberapa dokter, namun tak kunjung sembuh. Menurut para dokter, hernianya hanya bisa disembuhkan dengan operasi.
"Padahal saya takut operasi," lanjut pria kelahiran 7 Juni 1955 itu.
Sedangkan untuk penyakit lututnya, dokter dari Mesir menjelaskan bahwa itu karena faktor usia.
Prof Zahro meyakini bahwa segala penyakit pasti ada obatnya. Dan kebetulan, pada waktu itu ia juga membaca hasil penelitian Dr Muhammad Dhiyaa'uddin Hamid tentang sujud. Menurut hasil penelitian itu, sujud bisa menghilangkan zat-zat atau pun hal-hal yang menyebabkan sakit. Listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh tubuh menyebabkan gangguan dan merusak fungsi organ tubuh sehingga akhirnya mengalami penyakit kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah capek atau lelah, migrain, dan penyakit serupa lainnya.
Dengan bersujud kepada Allah dengan menempelkan dahi ke bumi (lantai), maka ion-ion positif yang ada di dalam tubuh mengalir ke bumi sebagai tempat ion-ion negatif. Seterusnya sempurnalah aktivitas penetralisiran dampak listrik dan magnet.
Sejak saat itu, Prof Zahro pun memperlama sujud dalam shalat-shalat sunnah. "Terus terang kalau dalam shalat wajib saya tidak memperlama sujud, khawatir makmumnya lari," kata Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) itu disambut tawa jamaah pengajian.
Selain memperbanyak dan memperlama sujud, Prof Zahro juga berdoa seperti yang diajarkan Rasulullah. "Allaahumma Rabbannnas, mudzhibal baas, isyfi, Antasy syaafii, laa syafiyya illaa Anta. Syifaa'an laa yughoodiru saqoman" (Wahai Allah Tuhan manusia, hilangkanlah rasa sakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan yang sejati kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit).
Dan subhanallah, dua penyakit yang dideritanya pun kemudian sembuh sama sekali. [IK/lgs]
sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=587592491272833&set=a.192406337458119.50757.158262277539192&type=1&relevant_count=1&ref=nf
0 komentar:
Posting Komentar