Apa yang Menunjang Kesabaran menurut Al-Qur’an
· Memahami arti kehidupan dunia dengan sebenarnya
Bahwa kehidupan dunia bukanlah surga kebahagiaan atau tempat tinggal abadi, tetapi medan pelaksanaan tugas dan menempuh ujian dan cobaan. Manusia diciptakan untuk diuji agar lulus memasuki kehidupan abadi di akhirat. Apabila seseorang benar-benar menyadari akan hal tersebut dia tidak akan terkejut bila tertimpa musibah.
· Manusia menyadari akan dirinya sendiri
Hendaknya manusia menyadari bahwa dia adalah milik Allah pada permulaan dan akhirnya. Dilimpahkan baginya karunia nikmat lahir dan batin, kesehatan dan kekuatan tubuh, harta dan benda dan anak keturunan. Dan jika ditarik kembali sebagian yang dimiliki manusia maka sudah seharusnya dia tidak marah kepada pemberinya dan pemiliknya.
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl:53)
· Keyakinan pahala yang baik disisi Allah
Tidak ada dalam Al-Qur’an janji pahala dan ganjaran yang lebih besar dari sabar.
“Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 96)
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar:10)
· Keyakinan akan terbebas dari musibah
Keyakinan terbebas dari himpitan musibah. Keyakinan datangnya kesenangan sesudah kesusahan dan kemudahan sesudah kesulitan. Keyakinn datangnya kemenangan dari Allah bagi orang-orang beriman sebagai ganti ujian dan cobaan yang dialaminya. Keyakinan seperti itu akan menghilangkan kegelisahan batin, menghapus rasa putus asa, menerangi jiwa dengan sinar harapan kemenangan dan percaya akan hari esok yang lebih cerah.
Janji kemudahan sesudah kesulitan :
“Allah kelak akan memberi kelapangan sesudah kesempitan”. (QS. Ath Thalaaq: 7)
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah: 5-6)
Janji kesudahan yang baik bagi orang-orang yang sabar dan bertaqwa :
“Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah, sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah, dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-A’raaf: 128)
Janji Allah mengganti semua yang telah berlalu sebab Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang beramal sholeh dan berbuat ihsan :
“Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Allah saja mereka bertawakkal”. (QS. An-Nahl: 41-42)
“Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabb-mu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Al-Mu’min:55)
· Mohon pertolongan Allah
Dengan mohon pertolongan Allah SWT, berlindung kepada-Nya, berkeyakinan Allah SWT beserta dia, berkeyakinan bahwa dia dalam perlindungan, pembelaan dan pemeliharaan Allah SWT maka dia tidak akan teraniaya.
“Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfaal: 46)
“Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Rabb-mu maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami” (QS. Ath-Thuur: 48)
· Meneladani orang-orang yang sabar dan memiliki kebulatan tekad
“Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) Rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka bersabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. (QS. Al-An’aam:34)
“Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya Kamit teguhkan hatimu dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Huud:120)
· Beriman kepada taqdir dan sunnatullah
Apa yang menimpa diri seorang bukanlah suatu kesalahan atau kekeliruan atau terjadi secara kebetulan. Dan smeua yang sudah ditentukan taqdirNya tidak mungkin salah atau meleset. Berserah dan pasrah kepada taqdir Allah dalam situasi dan kondisi seperti itu merupakan suatu hal yang disyariatkan dan terpuji.
Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami Menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah Mudah bagi Allah. (Kami Jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang Diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak Menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (Al-Hadid 57:22-23)
· Berhati-hati terhadap kendala-kendala Kesabaran :
0 komentar:
Posting Komentar