Virus merah jambu merajalela di bulan kedua. Penguat sinyal-sinyal asmara banyak terpasang di tempat keramaian. Ada yang pasang balon berbentuk hati, boneka timmy berpita merah jambu, atau pagelaran konser musik bertema cinta. Jelas kebaca dong susana model gini dimaksudkan untuk menyambut datangnya hari kasih sayang sedunia yang jatuh pada tanggal 14 Februari. Yup, valentine days!
Remaja en remaji sedunia sibuk ngerencanain unforgetable moment menjelang Vidi. Ada yang kasak-kusuk cari combro rasa strawberry buat hadiah atau berburu cokelat yang gurih rasanya dengan guyuran saus tiram sebagai menu dinner. Bener-bener cari sesuatu yang beda. Termasuk dalam urusan ekspresi cinta. Kalo hari-harinya cuman jalan bareng, makan bareng, atau main bareng, saat VD banyak aktivis pacaran yang rencanain tidur bareng. Terbukti dengan selalu meningkatnya penjualan kondom menjelang VD dari tahun ke tahun. Malah di negeri nenek moyangnya sekulerisme, Uncle Sam, 14 Februari ditetapkan sebagai The National Condom Week (pekan kondom nasional). Parah!
Fenomena perayaan VD adalah cerminan gaya hidup masyarakat sekular kapitalis yang memanjakan nafsu syahwat. Kebahagiaan hidup dalam persepsi mereka adalah terpenuhinya kebutuhan hidup yang bersifat materi secara cepat dan mudah. Semuanya diukur dengan materi. Termasuk dalam urusan cinta. Hubungan dengan lawan jenis dalam rangka memenuhi kebutuhan biologis semata. Kalo cocok setelah dicobain luar dalem, mungkin lanjut ke pernikahan. Kalo nggak cocok, gampang gonta-ganti pasangan kaya kebo lagi ngumpul. Mereka pikir gaya hidup hewani itu memberikan kebahagiaan. Padahal sejatinya menghantarkan pada kehancuran.
Bagi seorang muslim, gaya hidup sekuler cuman pemberi harapan palsu. Keliatannya bahagia di dunia bisa ngapain aja seenak udel, padahal hanya mendatangkan nestapa dunia dan akhirat. HIV/AIDS, penyakit menular seksual, prostitusi, kehamilan diluar nikah, aborsi, hingga hancurnya tatanan keluarga hanya sebagian kecil bencana akibat ekspresi cinta dalam balutan gaya hidup sekuler. Sementara di akhirat, udah jelas-jelas pelaku mengharamkan dirinya masuk surga. Idih, kok ada ya muslim yang ogah masuk surga. Malu tuh sama identitasnya!
Dalam suatu hadits dari Abi Huroiroh Rodhiyallah ‘Anhu bahwasanya Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “setiap umatku akan masuk syurga kecuali yang enggan”, kemudian para sahabat bertanya, “siapa yang enggan?” beliau menjawab, “siapa yang mentaatiku akan masuk syurga dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia telah enggan” (HR. Bukhari)
Makanya kita mesti hati-hati dengan gembar- gembor perayaan VD. Kita nggak dapet kebaikan sedikitpun kalo ikut perayaan VD. Karena jelas-jelas VD budaya kufur dan kalo latah ngikut ngerayain, wadoooh….! Iman kita yang dijadikan taruhan. Kita bisa termasuk kufur karenanya. Rasul saw ngingetin dalam sabdanya, Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, ia termasuk golongan mereka. (HR Abu Daud dan Ahmad).
Sobat, saatnya kita kampanyekan Remaja Anti VD yang tak kalah gencarnya. Biar remaja en remaji muslim sadar akan harapan palsu yang ditawarkan gaya hidup sekuler melalui VD. Karena media getol menyuarakan perayaan VD sebagai tanda cinta, ciri pasangan sejati, cermin pacar setia dan segudang gombalan lainnya. Padahal semua itu harapan palsu. Karena dibaliknya ada agenda penjajahan budaya dan pemikiran yang tersembunyi plus kepentingan ekonomi yang nguras isi kantong remaja. Yuk suarakan dengan lantang, Remaja Muslim…! Anti Pacaran..Anti Vidi.. Allahu Akbar…! [341-drise]
Sumber: http://detikislam.com
Remaja en remaji sedunia sibuk ngerencanain unforgetable moment menjelang Vidi. Ada yang kasak-kusuk cari combro rasa strawberry buat hadiah atau berburu cokelat yang gurih rasanya dengan guyuran saus tiram sebagai menu dinner. Bener-bener cari sesuatu yang beda. Termasuk dalam urusan ekspresi cinta. Kalo hari-harinya cuman jalan bareng, makan bareng, atau main bareng, saat VD banyak aktivis pacaran yang rencanain tidur bareng. Terbukti dengan selalu meningkatnya penjualan kondom menjelang VD dari tahun ke tahun. Malah di negeri nenek moyangnya sekulerisme, Uncle Sam, 14 Februari ditetapkan sebagai The National Condom Week (pekan kondom nasional). Parah!
Fenomena perayaan VD adalah cerminan gaya hidup masyarakat sekular kapitalis yang memanjakan nafsu syahwat. Kebahagiaan hidup dalam persepsi mereka adalah terpenuhinya kebutuhan hidup yang bersifat materi secara cepat dan mudah. Semuanya diukur dengan materi. Termasuk dalam urusan cinta. Hubungan dengan lawan jenis dalam rangka memenuhi kebutuhan biologis semata. Kalo cocok setelah dicobain luar dalem, mungkin lanjut ke pernikahan. Kalo nggak cocok, gampang gonta-ganti pasangan kaya kebo lagi ngumpul. Mereka pikir gaya hidup hewani itu memberikan kebahagiaan. Padahal sejatinya menghantarkan pada kehancuran.
Bagi seorang muslim, gaya hidup sekuler cuman pemberi harapan palsu. Keliatannya bahagia di dunia bisa ngapain aja seenak udel, padahal hanya mendatangkan nestapa dunia dan akhirat. HIV/AIDS, penyakit menular seksual, prostitusi, kehamilan diluar nikah, aborsi, hingga hancurnya tatanan keluarga hanya sebagian kecil bencana akibat ekspresi cinta dalam balutan gaya hidup sekuler. Sementara di akhirat, udah jelas-jelas pelaku mengharamkan dirinya masuk surga. Idih, kok ada ya muslim yang ogah masuk surga. Malu tuh sama identitasnya!
Dalam suatu hadits dari Abi Huroiroh Rodhiyallah ‘Anhu bahwasanya Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “setiap umatku akan masuk syurga kecuali yang enggan”, kemudian para sahabat bertanya, “siapa yang enggan?” beliau menjawab, “siapa yang mentaatiku akan masuk syurga dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia telah enggan” (HR. Bukhari)
Makanya kita mesti hati-hati dengan gembar- gembor perayaan VD. Kita nggak dapet kebaikan sedikitpun kalo ikut perayaan VD. Karena jelas-jelas VD budaya kufur dan kalo latah ngikut ngerayain, wadoooh….! Iman kita yang dijadikan taruhan. Kita bisa termasuk kufur karenanya. Rasul saw ngingetin dalam sabdanya, Siapa saja yang menyerupai suatu kaum, ia termasuk golongan mereka. (HR Abu Daud dan Ahmad).
Sobat, saatnya kita kampanyekan Remaja Anti VD yang tak kalah gencarnya. Biar remaja en remaji muslim sadar akan harapan palsu yang ditawarkan gaya hidup sekuler melalui VD. Karena media getol menyuarakan perayaan VD sebagai tanda cinta, ciri pasangan sejati, cermin pacar setia dan segudang gombalan lainnya. Padahal semua itu harapan palsu. Karena dibaliknya ada agenda penjajahan budaya dan pemikiran yang tersembunyi plus kepentingan ekonomi yang nguras isi kantong remaja. Yuk suarakan dengan lantang, Remaja Muslim…! Anti Pacaran..Anti Vidi.. Allahu Akbar…! [341-drise]
Sumber: http://detikislam.com
0 komentar:
Posting Komentar