Terbaring tak berdaya dalam kondisi koma selama tujuh tahun, mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon menunjukkan sedikit tanda-tanda perkembangan.
Dokter mengatakan, ada tanda sedikit signifikan dalam aktivitas otaknya.
Seperti dilansir dari laman BBC, Senin (28/1/2013), tim ilmuwan dari Israel dan Amerika mengatakan, hasil tes terbaru menunjukkan, Sharon mampu merespon rangsangan eksternal.
Aktivitas otaknya meningkat saat ia diperlihatkan foto keluarganya, atau ketika rekaman suara putranya diperdengarkan.
Ariel Sharon, yang kini berusia 84 tahun mengalami koma sejak tahun 2006 lalu, saat menderita stroke parah.
Sejak itulah, ia berada dalam kondisi vegetatif -- terjaga tanpa kesadaran diri dan lingkungan, dan terhubung ke alat bantu pernafasan.
"Aktivitas otak signifikan terpantau, mengindikasikan respon dari rangsangan," demikian ungkap tim dokter di Soroka Hospital di Beersheba.
Namun, meski merespon stimulasi, itu tak berarti Sharon akan kembali sadar sepenuhnya.
Apapun, menurut Alon Friedman, direktur spesialis syaraf di Soroka Medical Centre, Beersheba mengatakan temuan dokter mengindikasikan, meski dalam kondisi koma, "Sharon mungkin bisa mendengar, sementara informasi penting mungkin masuk ke otaknya dan diproses di sana."
Reputasi Mengerikan
Sebelum terjun ke politik dan mencapai posisi perdana menteri, Ariel Sharon pernah bergabung dalam satuan militer dan terjun ke tiga perang.
Ia dikagumi oleh rakyat Israel, sebagai jenderal perang hebat. Sebaliknya, bagi rakyat Palestina, ia layak dikecam.
Saat menjadi menteri pertahanan, Sharon mendalangi invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982 -- yang membantai ratusan warga Palestina yang berada di dua kamp pengungsi yang berada di bawah kontrol Israel.
Dia terpilih sebagai perdana menteri pada tahun 2001, terus menjabat hingga stroke melumpuhkannya pada tahun 2006.
Sharon adalah seorang promotor perluasan pemukiman di wilayah-wilayah pendudukan yang mencaplok wilayah Palestina. Dia juga memprakarsai pembangunan tembok pemisah di sepanjang perbatasan dan di dalam wilayah Tepi Barat.[bbc/ein]
sumber : www.islamedia.web.id
0 komentar:
Posting Komentar